Lulusan S2 dan S3 di Indonesia Sangat Rendah, Jokowi Ingin Jumlah Penerima LPDP Naik 5 Kali Lipat

oleh -
Presiden Jokowi/tempo.co

PUBLIKKALTIM.COM –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat ditingkatkan hingga lima kali lipat.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia.

Diungkap Presiden Jokowi, bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah, yakni tidak mencapai satu persen dari total penduduk berusia produktif di Indonesia.

“Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali. Saya kaget juga,” ungkap Jokowi dalam acara Konvensi ke-29 dan Temu Tahunan ke-25 Forum Rektor Indonesia.

Rasio penduduk Indonesia lulusan S2 dan S3 di Indonesia hanya 0,45 persen dari jumlah total penduduk produktif berusia 15-64 tahun.

Jokowi menyebut angka itu sangat jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang memiliki angka sekitar 2,43 persen.

“Kejauhan sekali 0,45 sama 2,43. Angkanya memang kelihatannya kecil, tapi kalau dikalikan ini sudah berapa kali,” sebutnya.

Terlebih jika dibandingkan dengan negara maju, Indonesia tampak makin jauh tertinggal.

BERITA LAINNYA :  Jelang HUT RI ke-75, Presiden Joko Widodo Berikan Penghargaan Kepada 53 Tokoh

Negara maju umumnya memiliki persentase lulusan S2 dan S3 hingga 9,8 persen.

Jokowi pun menyatakan keinginannya untuk menambah dana abadi LPDP untuk meningkatkan rasio lulusan S2 dan S2 di Indonesia.

Saat ini, anggaran dan jumlah penerima beasiswa itu sudah jauh meningkat, namun akan terus ditingkatkan.

Saat pertama dibuka, kata Jokowi, jumlah anggaran LPDP hanya Rp 1 triliun dan sudah naik menjadi Rp 139 triliun pada 2023.

Jumlah penerima juga sudah naik 7 kali lipat.

“Tapi ini masih jauh, masih sangat kurang. Saya kira perlu ditingkatkan paling tidak 5 kali lipat dari yang sudah ada sekarang,” pungkasnya. (*)