Pemkot Samarinda Matangkan Revitalisasi Pasar Segiri, Relokasi Pedagang Masih Dicari Titik Terbaik

oleh -
oleh
Pasar Segiri Samarinda yang berada di Jalan Pahlwan yang rencananya bakal direvitalisasi Pemkot Samarinda tahun 2026 (AR/Publikkaltim)

PUBLIKKALTIM.COM – Setelah merampungkan revitalisasi Pasar Pagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mengalihkan fokusnya ke proyek besar berikutnya: revitalisasi Pasar Segiri, pusat perdagangan kebutuhan pokok yang beroperasi 24 jam dan menjadi urat nadi distribusi komoditas di Kota Tepian. Rencana tersebut kini memasuki tahap pematangan, sementara penentuan lokasi relokasi pedagang masih berlangsung.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, memastikan bahwa seluruh proses perencanaan berjalan meski belum ada keputusan final tentang lokasi pemindahan pedagang.

“Belum, karena kita masih bergerak ini. Tahun ini kan efisiensi, tapi kami berupaya mencari jalur. Mana tahu pemerintah pusat juga memberikan bantuan, misalnya lewat Kementerian Perdagangan melalui DAK fisik,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Perencanaan Tetap Melaju, Dukungan Pusat Diharapkan

Transisi dari revitalisasi Pasar Pagi ke Pasar Segiri menuntut strategi yang lebih kompleks. Pasar Segiri bukan hanya besar secara kapasitas, tetapi juga memiliki karakter pedagang dan jenis komoditas yang berbeda. Karena itu, Pemkot Samarinda berharap ada dukungan dari pemerintah pusat untuk membantu meringankan beban anggaran revitalisasi.

Marnabas menjelaskan bahwa penganggaran program tetap mengacu pada kondisi transfer dana pusat tahun 2026.

“Kalau jikalau di 2026 ternyata bagus transfernya, kenapa tidak? Namanya juga perencanaan, apa pun peluang bantuan akan dicari selama tidak melanggar ketentuan yang ada,” katanya.

Peluang masuknya anggaran dari pusat, lanjutnya, tetap terbuka melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik atau program kementerian lain yang relevan. Pemkot juga menyiapkan opsi pembiayaan bertahap dengan menyesuaikan kemampuan fiskal daerah.

Relokasi Pedagang Masih Didiskusikan, Sejumlah Opsi Terbuka

Salah satu tantangan terbesar revitalisasi Pasar Segiri adalah menentukan lokasi relokasi sementara bagi ribuan pedagang. Marnabas menyampaikan bahwa Pemkot Samarinda masih membuka sejumlah alternatif sambil terus mengkaji kesiapan tiap titik.

Ia menyebut salah satu lokasi yang masuk opsi adalah eks Bandara Temindung, namun ia menegaskan lokasi tersebut belum menjadi pilihan final.

“Kami tentu rencanakan mulai dari perencanaan dulu, baru kami lihat pemindahannya di mana. Ada beberapa alternatif yang kita buka,” ujarnya.

Alternatif lain yang dipertimbangkan adalah Segiri 2 di Jalan DI Panjaitan. Namun keputusan belum dapat diambil karena pola aktivitas dagang di Pasar Segiri berbeda dari pasar lain.

“Pasar Segiri itu lebih spesifik. Barang-barang yang dijual dominan kebutuhan pokok, sayur-mayur, bawang, cabai, dan sebagainya. Ini pasar yang beroperasi 24 jam,” tegasnya.

BERITA LAINNYA :  Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Samarinda Uji Coba Alat Skrining Covid-19 GeNose

Karena itu, Pemkot harus memastikan lokasi relokasi mampu menampung aktivitas perdagangan intensif, mudah diakses konsumen, dan tidak mengganggu rantai distribusi komoditas harian.

DED Rampung, Konsep Pasar Rakyat Jadi Pilihan Utama

Walaupun relokasi belum ditetapkan, proses teknis revitalisasi Pasar Segiri sebenarnya sudah berlari lebih jauh. Detail Engineering Design (DED) proyek telah rampung dan siap dipresentasikan kepada publik dalam waktu dekat.

Marnabas menegaskan bahwa konsep yang dipakai berbeda dari Pasar Pagi yang mengarah pada desain modern bergaya mal. Revitalisasi Pasar Segiri justru akan mengedepankan konsep Pasar Rakyat yang lebih sesuai dengan karakter pedagang dan jenis komoditas.

“Desainnya nanti bakal kami tunjukkan. Konsepnya seperti Pasar Rakyat, yang menjual barang-barang lebih dominan sayur-mayur, bahan-bahan kebutuhan pokok,” jelasnya.

Pasar rakyat dengan sirkulasi udara lebih lega, area bongkar-muat teratur, fasilitas sanitasi memadai, hingga zonasi komoditas menjadi elemen kunci yang akan ditonjolkan dalam desain baru Pasar Segiri.

Pemangkasan Anggaran Terus Dilakukan, Ditargetkan Rp200 Miliar

Pemkot Samarinda kini fokus menekan biaya revitalisasi agar sesuai kemampuan kas daerah. Marnabas mengungkapkan bahwa estimasi awal mencapai sekitar Rp300 miliar. Namun, tim anggaran kota terus mengevaluasi komponen biaya untuk menurunkannya menjadi kisaran Rp200 miliar.

“Sudah direvisi, tapi masih direvisi lagi karena masih di atas 200. Targetnya 200 saja,” tutupnya.

Upaya pemangkasan dilakukan tanpa mengurangi standar keselamatan, kenyamanan, dan kualitas bangunan. Revisi difokuskan pada efisiensi desain, penyesuaian material, dan pengelolaan ruang agar lebih optimal.

Revitalisasi Pasar Segiri Jadi Agenda Strategis Kota Samarinda

Revitalisasi Pasar Segiri bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi pembaruan besar terhadap sistem perdagangan kebutuhan pokok di kota. Pasar ini merupakan pusat suplai sayur-mayur dan komoditas harian untuk berbagai daerah di Samarinda dan sekitarnya.

Dengan perencanaan yang terus dimatangkan, dukungan anggaran yang sedang diupayakan, serta desain yang sudah siap, proyek ini kini tinggal menunggu keputusan strategis terkait relokasi pedagang.

Pemkot Samarinda menargetkan revitalisasi dapat mulai berjalan dalam fase konstruksi setelah seluruh aspek teknis, anggaran, dan sosial rampung ditetapkan.

(Redaksi)