Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Andi Harun Dorong Pendidikan yang Inklusif dan Berkarakter

oleh -
oleh
Suasana peringatan Hari Anak Nasional di Samarinda 2025/Ist

PUBLIKKALTIM.COM – Bertempat di GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025 di Samarinda berlangsung meriah dan penuh makna, pada Rabu (17/9/2025).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, serta ratusan anak-anak PAUD, orang tua, pendidik, dan perwakilan organisasi masyarakat.

Dalam sambutannya, Andi Harun menekankan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai fondasi utama pembentukan karakter generasi bangsa.

Ia juga menyoroti peran strategis Bunda PAUD dalam memastikan layanan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua anak.

“Punya kepercayaan diri itu tidak gampang. Saya sangat menghargai anak-anak yang berani tampil ke depan. Karena salah satu modal generasi kita besok adalah anak yang mandiri dan percaya diri,” ujar Andi Harun.

Gebyar PAUD kali ini menampilkan berbagai kreasi dan bakat anak-anak, yang tidak hanya memberikan ruang berekspresi tetapi juga memperkuat karakter mereka dalam suasana yang menyenangkan.

Program ini juga menjadi sarana mempererat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan.

Lebih jauh, Andi Harun menegaskan komitmennya terhadap pendidikan inklusif.

BERITA LAINNYA :  Ajak Masyarakat Jaga Keutuhan Persatuan Bangsa, Rima Hartati Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Melalui Peraturan Wali Kota Nomor 64 Tahun 2023, sekolah di semua jenjang dilarang menolak calon siswa dengan alasan disabilitas.

Langkah ini dipandang sebagai terobosan untuk memastikan setiap anak mendapat hak pendidikan yang setara.

“Pendidikan yang berkualitas dan inklusif menciptakan fondasi kuat, tidak hanya secara kognitif, tapi juga sosial, emosional, dan karakter anak. Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan menghargai keberagaman dan kebersamaan,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah berkomitmen meningkatkan sarana prasarana, serta kompetensi tenaga pendidik agar layanan PAUD lebih merata hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Dukungan dari Bunda PAUD juga dinilai sebagai motor penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas,” pungkasnya. (*)