PUBLIKKALTIM.COM – Artis muda Adhisty Zara mengungkapkan rasa gugupnya saat harus melakukan adegan ciuman dengan aktor senior Nicholas Saputra dalam film terbaru berjudul Tukar Takdir.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri konferensi pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.
“Kalau deg-degan pasti, itu manusiawi,” ujar Zara kepada awak media.
Meski demikian, Zara menegaskan bahwa adegan tersebut dilakukan secara profesional dengan pendampingan intimacy coordinator (IC) bernama Putri Ayudya, yang bertugas memastikan adegan intim dilakukan secara aman, etis, dan realistis.
“Alhamdulillah kita ada IC juga, ada Kak Putri yang jagain. Itu semua koreografi,” lanjut bintang film Dua Garis Biru itu.
Zara juga merasa beruntung karena beradu akting dengan Nicholas Saputra, yang dikenal sebagai aktor berpengalaman dan profesional.
Menurutnya, Nicholas mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman di lokasi syuting.
“Alhamdulillah Kak Nico partner yang sangat santai. Jadi pada saat ada adegan itu, rasanya tidak berat,” ucapnya.
Saat ditanya apakah ia dan Nicholas merasa canggung setelah adegan tersebut, keduanya hanya tertawa dan memberi jawaban singkat, “Ya gitu lah,” kata Zara sambil tersenyum.
Film Tukar Takdir yang dijadwalkan tayang pada 2 Oktober 2025 di seluruh bioskop Indonesia merupakan adaptasi dari cerita pendek dalam novel berjudul sama karya Valiant Budi.
Film ini disutradarai oleh Mouly Surya dan mengangkat kisah penuh misteri dan emosi tentang insiden jatuhnya pesawat Jakarta Airways 79 yang hilang kontak tak lama setelah lepas landas.
Saat ditemukan, hanya satu penumpang yang selamat, yakni Rawa.
Ia selamat karena sebelumnya menukar tempat duduk dengan orang lain.
Meski hidup, Rawa harus menghadapi luka fisik, trauma mendalam, serta tekanan emosional dari keluarga korban yang terlibat dalam insiden tersebut.
Selain Adhisty Zara dan Nicholas Saputra, film ini juga dibintangi oleh Marsha Timothy, Teddy Syach, Revaldo, Ariyo Wahab, Roy Sungkono, dan sejumlah aktor papan atas lainnya. (*)
