Pria Tanpa Busana di Bengalon Ngamuk di Masjid Usai Habisi Nyawa Istri dan Anaknya

oleh -
oleh
Ilustrasi tewas/ayosemarang.com

PUBLIKKALTIM.COM, KUTAI TIMUR – Peristiwa mencekam terjadi di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), Minggu  (14/6) malam.

Seorang suami  membunuh istri dan anaknya yang baru berusia sekira satu tahun.

Usai melakukan pembunuhan, pria tersebut dilaporkan mengamuk lagi di sebuah masjid di Dusun Perdu, Desa Sepaso Barat, Bengalon.

Pria itu mengamuk dalam keadaan tanpa busana.

Diketahui identitas dari pria tersebut berinisial HA dan berusia sekitar 30 tahun.

Sedangkan akibat amukan HA, imam masjid bernama Abu Bakar mengalami luka bacok parang.

Kapolsek Bengalon, AKP Slamet Riyadi membenarkan kejadian ini.

Ia menyebut, HA mengamuk usai diduga membunuh istri dan anaknya sendiri.

“Ketahuan, keluarganya terbunuh ketika menyerang ke masjid,” ujarnya seperti dilaporkan Tribunkaltim.co

Kini pelaku sudah diamankan untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Dilansir Tribunkaltim.co, Polsek Bengalon terus melakukan pendalaman terkait kasus dugaan pembunuhan yang menewaskan seorang wanita dan anak di bawah umur.

Hingga kini motif dan kronologi kejadian tersebut masih misteri lantaran pelaku, HA kondisinya belum stabil.

Ini karena ia mengalami luka di bagian leher yang membuatnya tidak dapat berbicara.

BERITA LAINNYA :  DPRD Samarinda Soroti Dana Bertuah, Dorong agar Layanan Perizinan Dipermudah

“Belum bisa kita gali keterangan, karena yang bersangkutan dalam kondisi terluka di bagian leher sehingga tidak bisa bicara,” ujar Slamet, Senin (14/6/2021).

Sebelumnya AH diamankan oleh jamaah masjid di dekat kediamannya di Dusun Perdau RT 002 RW 002 Desa Sepaso Barat Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutim.

Kemudian pihak Polsek Bengalon langsung membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.

AH diketahui mendapat luka di bagian leher dan kelamin yang diperkirakan karena benda tajam berupa sebilah parang yang ia bawa saat kejadian.

“Diperkirakan terkena parang yang dibawa terduga pelaku. Tapi belum pasti, ada dugaan juga dia mau melakukan bunuh diri karena luka di leher itu,” pungkas Slamet. (*)