Imbas Meninggalnya Seorang IRT, Kapolresta Samarinda Harapkan Mulai Besok Tak Ada Lagi Antrean Minyak Goreng

oleh -
oleh
Warga Kelurahan Sidodadi saat sedang menunggu penyaluran minyak goreng curah di Kantor Kelurahan, Sabtu (12/3/2022)

PUBLIKKALTIM.COM, SAMARINDA – Peristiwa meninggalnya seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Rita Riyani (49) akibat mengantre pembelian minyak goreng beberapa hari lalu direspon serius Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Samarinda, Kalimantan Timur pada Rabu (16/3/2022).

Pada kesempatan itu, unsur Forkopimda Samarinda yang dipimpin Wali Kota Andi Harun bersama Kapolresta Samarinda dan Dandim 0901/Samarinda menggelar rapat koordinasi bersama seluruh pengusaha retail dan swalayan moderen se Kota Tepian.

Dijelaskan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli rapat koordinasi itu digelar membahas permasalahan penjualan minyak goreng yang terjadi di Kota Tepian.

“Hasilnya sekarang lagi disusun teknis upaya ke depan bagaimana mencegah maupun mengurangi antrean (pembelian minyak goreng) yang ada,” ungkap polisi berpangkat melati tiga emas ini saat dikonfirmasi awak media, usai melakukan rapat koordinasi di Balaikota.

Selain permasalahan teknis penjualan minyak goreng, kata Kombes Pol Ary Fadli, rapat koordinasi juga dilakukan untuk antisipasi panic buying masyarakat.

“Dari rapat tadi juga kita bahas antisipasi panic buying masyarakat dan harga kategori yang berbeda dipasar-pasar tradisional,” tambahnya.

Dihadapan awak media, polisi nomor satu di Kota Tepian itu menyampaikan harapannya agar masyarakat tidak termakan asumsi panic buying dan mengurangi kerumunan antrean membeli minyak goreng.

BERITA LAINNYA :  Terungkap, Untuk Mengelabui Petugas, Lapak Judi Digelar dengan Waktu Acak Sebanyak Dua hingga Tiga Kali dalam Sepekan 

“Mulai besok kita harapkan kerumunan maupun antrean sudah berkurang. Jika sudah tidak ada lagi (antrean minyak goreng) dua tiga hari selanjutnya kita akan melihat lagi apakah benar telah terjadi kelangkaan,” tambahnya.

Pemantauan lapangan akan dilakukan untuk memastikan stok ketersediaan minyak goreng, sebah menurut data dihimpun dari Dinas Perdagangan Samarinda seharusnya pengadaan yang dilakukan Pemkot Samarinda masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa waktu ke depan.

“Karena dari perhitungan Dinas Perdagangan seharusnya stok yang ada masih bisa mencukupi, tapi pertanyaannya kenapa masih terjadi antrean. Maka dari itu kita akan cek lagi nanti di lapangan,” tegasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Ary Fadli pasalnya juga kembali mengingatkan agar masyarakat bisa menahan diri dan membeli minyak goreng sesuai kebutuhan yang diperlukan.

“Kita juga imbau belilah sesuai kebutuhan jangan berlebihan dan diharapkan masyarakat agar tidak mengambil kesempatan dari situasi saat ini,” tandasnya. (*)