PUBLIKKALTIM.COM-SAMRINDA. Wabah virus corona menjadi perhatian global saat ini meningkatkan kewaspadaan pemerintah Indonesia. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya, seperti pengetatan pemeriksaan dan pengawasan, untuk mencegah masuknya virus tersebut.
Tercatat 2019-nCoV telah menginfeksi 571 orang dan menyebabkan 17 kematian, mengutip laman Channelnewsasia, Kamis (23/1/2020). Virus serupa penyebab SARS ini telah menyebar ke kota-kota besar Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Chongqing serta provinsi lain Negara Tirai Bambu. Bahkan, Virus Corona yang mengganggu pernapasan hingga menyebabkan pneumonia ini pun juga dikabarkan telah sampai ke beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Di Kaltim, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur mulai melakukan langkah antisipasi masuknya jenis virus baru ini ke Bumi Etam. dr Soeharsono, Kabid P2PL Dinas Kesehatan Kaltim menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan untuk melakukan pengawasan menyeluruh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, terutama pada terminal kedatangan luar negeri. Edaran telah disampaikan sejak 6 Januari lalu, hingga kasus virus corona di luar negeri.
“Sudah diinstruksikan melakukan pengawasan di APT Pranoto, untuk memasang Termoscaner. Terutama di terminal kedatangan luar negeri. Yang paling efektif di Bandara SAMSS Balikpapan karena ada penerbangan internasional. Pengawasan di pelabuhan dan bandara diserahkan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),” katanya.
Sementara itu, Hendra Kurniawan, Kepala Seksi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Kantor Imigrasi Klas I Samarinda, menyatakan pihaknya belum menerima informasi terkait penemuan kasus virus corona di Kaltim. Untuk itu, pihaknya belum melakukan pengawasan di pelabuhan maupun bandara.
“Belum ada informasi. Kami menunggu pihak karantina merekomendasikan kami melakukan pengawasan dan penindakan, maka kami akan laksanakan,” jelas Hendra.
Pengawasan ketat dilakukan pihak pengelola Bandara APT Pranoto Samarinda. Rora Ardian, Kasi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda menyebut, lebih kurang dua minggu beroperasi, pihak pengelola memberikan pelayanan kesehatan di bandara.
“Satu alat dari KKP fokus di terminal kedatangan, seperti terminal kedatangan dari Soekarno Hatta dan Juanda. Kedua bandara tersebut merupakan bandara transit jika ada penumpang yang tujuannya ke Samarinda. Seperti banyaknya tamu-tamu dari investor negara asing yang ke Samarinda,” kata Rora Ardian.
Rora menyatakan selama ini belum ada menemukan kasus penumpang APT Pranoto yang terindikasi terjangkit virus corona. Meski begitu, Bandara APT Pranoto Samarinda melakukan siaga penuh terhadap kasus ini.
“Tetap siaga penuh, karena Bandara APT Pranoto melayani penerbangan direct Jakarta dan Surabaya, yang merupakan transit dari penerbangan internasional” pungkas Rora. (yd//)