PUBLIKKALTIM.COM – Kasus penemuan mayat bernama EJ (29) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Minggu (19/5/2024) kemarin membuat geger masyarakat sekitar.
Sebab dari laporan pertama, korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Yakni dengan kondisi berlumur darah, hingga ditemukannya luka tusuk dan sayatan di leher korban.
Laporan temuan mayat itu pertama kali disampaikan ibu kandung korban bernama MA (52) kepada polisi.
Namun usut punya usut, sang ibu kala itu memberikan laporan palsu. Sebab dalang dibalik kematian EJ adalah MA.
Bahkan dari peristiwa pidana itu, MA dibantu oleh pemuda bernama SP (22) yang tak lain adalah adik kandung korban.
“Iya betul (pelakunya ibu dan adik korban sendiri). Keduanya sakit hati karena sering cekcok,” jelas Kasi Humas Polres Berau, Iptu Suradi, Selasa (21/5/2024).
Dijelaskannya, kematian EJ kala berada di dalam kamar rumahnya di Jalan Sei Kuyang, Kecamatan Teluk Bayur, Berau pukul 03.30 Wita.
Dari laporan pertama sang ibu menyebut kalau di waktu kejadian dirinya hendak mengecek air dan mengaku terkejut melihat sang anak sudah berlumuran darah di dalam kamarnya.
Atas temuan itu, ibu korban langsung melaporkan kejadian itu ke Ketua RT dan dilanjutkan membuat laporan ke Polsek Teluk Bayur.
Sementara jasad EJ di bawa ke rumah sakit RSUD Abdul Rifai. Dari lokasi kejadian polisi turut mengamankan pisau dapur yang diduga digunakan pelaku menghabisi nyawa EJ. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut.
“Terungkapnya itu kita (penyidik) curiga karena tidak ada orang lain (di lokasi kejadian). Bahkan kemungkinan orang lain masuk ke lingkungan rumah itu tidak mendukung. Jadi dengan kecurigaan kita saat melakukan pemeriksaan, hingga akhirnya pelaku mengaku melakukannya (pembunuhan),” terangnya.
Setelah MA dan SP mengaku kalau mereka adalah pelaku pembunuhan tersebut, polisi lantas mendalami motif. Hasilnya diketahui kalau sang ibu dan adik korban merasa kesal akan ulah korban.
Selama ini, korban dinilai sebagai sosok yang malas bekerja. Tak hanya itu, korban bahkan kerap mencuri uang ibunya, dan suka menggunakan ponsel milik adik dan ibunya tanpa izin.
“Pertama korban sering mengambil barang-barang termasuk uang dan hp. Si korban ini malas kerja. Kerja sebulan berhenti, terus ambil uang ibunya. pake hp ibunya, pake hp adeknya, hingga mereka (korban dengan kedua pelaku) sering cekcok,” bebernya.
Percekcokan antar keluarga yang terus berulang inilah yang menjadi titik di mana sang ibu dan adik tega berniat menghabisi EJ. Di malam kejadian, sang ibu dan adik akhirnya sepakat dan bekerjasama menghabisi korban.
Kemudian keduanya coba melaporkan penemuan mayat, hingga memberi kesaksian palsu. Namun skenario kebohongan keduanya berhasil diungkap pihak kepolisian.
“Iya kemarin itu cuman alibi aja. Sekarang keduanya sudah diamankan di Polres Berau dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. (*)