Pertamax Bermasalah di Samarinda, Pemkot Samarinda Segera Investigasi

oleh -
oleh
DIWAWANCARAI - Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas (istimewa)

PUBLIKKALTIM.COM – Sejumlah pengendara di Samarinda menghadapi kerugian setelah kendaraan mereka mengalami kendala teknis usai mengisi Pertamax di beberapa SPBU.

Dugaan terkait kualitas bahan bakar pun mencuat, memicu kekhawatiran luas di masyarakat.

Keluhan yang ramai diperbincangkan di media sosial menyebutkan bahwa mesin kendaraan mengalami brebet, bahkan mati mendadak setelah pengisian bahan bakar.

Beberapa pengguna menuturkan bahwa kendaraan mereka harus mendapatkan perbaikan setelah insiden ini, yang berpotensi menambah beban biaya bagi pemilik kendaraan.

Menanggapi keluhan ini, Pemkot Samarinda segera mengambil langkah cepat.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam terkait dugaan ini.

“Saya akan perintahkan Kabag Ekonomi untuk mengecek kebenarannya. Jika terbukti ada indikasi pelanggaran, tentu akan ada tindakan tegas. Sanksi dari Pertamina bisa berupa teguran tertulis hingga pencabutan izin SPBU,” ujarnya.

Namun, ia juga memastikan bahwa pencabutan izin SPBU yang terbukti bersalah tidak akan berdampak pada kuota BBM untuk warga Samarinda.

BERITA LAINNYA :  Mulai Terancam Punah, Pemkot Samarinda Imbau Masyarakat Jaga Pelestarian Pesut Mahakam

“Kalau ada SPBU yang dicabut izinnya, kuotanya harus dialihkan ke SPBU lain agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang optimal,” tegasnya.

Untuk memastikan adanya dugaan oplosan dalam Pertamax, Marnabas berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU.

“Pengecekannya nanti dilakukan secara diam-diam. Jangan sampai mereka tahu dan berupaya memperbaiki sebelum diperiksa,” katanya.

Di tengah isu ini, Marnabas juga menegaskan bahwa pasokan BBM dan LPG selama Lebaran tetap aman dan mencukupi.

“Stok kita cukup untuk lima hari tanpa pengiriman, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tutupnya.

(Redaksi)