Aksi Saling Sindir Ali Ngabalin dan Refly Harun, Sebut Preman Jalanan hingga Sumbu Pendek

oleh -
Ali Mochtar Ngabalin/tempo.co

PUBLIKKALTIM.COM – Aksi saling sindir antara  Ali Mochtar Ngabalin dan Refly Harun kembali terjadi.

Teranyar, Ngabalin membalas sindiran Refly Harun yang menyebut dirinya preman jalanan.

Sindiran itu ditulis Ngabalin dalam akun Twitternya @AliNgabalinNew.

Menurut Ngabalin, Refly Harun dalam mengkritik Presiden Jokowi hanya didasari kebencian dan fitnah.

“Isi kepala dan hatimu penuh fitnah dan kebencian, memang mudah melihat kusutnya pakaian orang lain dari pada sobeknya pakaian kamu. Jaga lisan kau karena sesungguhnya se-Indonesia Raya meragukan kepakaranmu. Kenapa setiap pernyataanmu selalu memprovokasi rakyat membenci Jokowi? Ter-lalu kau,” tulis Ngabalin, Sabtu (7/5) dalam akun Twitternya.

Diketahui pengamat politik Refly Harun sebelumnya, membalas sindiran yang dilontarkan Ngabalin soal dirinya yang membandingkan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Refly menilai pernyataan yang acap dilontarkan keduanya dalam ruang terbuka akan sangat berdampak pada penilaian publik terhadap Presiden Joko Widodo.

Menurutnya narasi yang disampaikan Ngabalin tidak memiliki intelektualitas dan menggambarkan perilaku preman jalanan.

BERITA LAINNYA :  Soal Penyebab Ledakan Kapal di Galangan PT Barokah, Kapolresta Samarinda Terus Lakukan Penyelidikan

Adapun sindir menyindir ini berawal ketika Ngabalin mempertanyakan pola pikir Refly.

Dia mengaku heran Refly bisa menyimpulkan Jokowi salat Id di Yogyakarta karena kalah pamor dari Anies.

“Rupanya kawan ini sakit hati banget. Ketahuilah wahai sang Professor tidak ada yang bisa menghancurkan besi kecuali karatnya, tidak ada yang dapat menghancurkan seseorang kecuali pola pikirnya. Bagaimana mungkin ada pakar hukum seperti kamu bersumbu pendek atau Small and low mindset,” ucap Ngabalin melalui akun Twitter @AliNgabalinNew, Rabu (5/5).

Pernyataan Ngabalin itu merespons pendapat Refly di Youtube. Dalam youtubenya, Refly membahas keputusan Presiden Jokowi salat Idulfitri di Yogyakarta. (*)