Gempa Guncang Pulau Siberut Mentawai, Ribuan Orang Mengungsi

oleh -
Ilustrasi Gempa Bumi/HO

PUBLIKKALTIM.COM – Gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang Pulau Siberut, Mentawai.

Akibatnya, sebanyak 2.326 orang mengungsi ke tenda pengungsian.

Jumlah tersebut menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diperkirakan akan terus bertambah.

Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mentawai, Novriadi mengatakan jumlah pengungsi tersebar di tiga titik pengungsian.

Di mana terdiri dari 1.188 orang perempuan dan 1.138 orang laki-laki.

“Ada 494 KK, jumlah itu akan terus bertambah melihat banyaknya terjadi gempa susulan,” ujarnya dikutip dari CNNIndonesia, Senin (29/8).

Adapun posko pengungsian berada di posko pengungsian yang dibangun NGO ASB pada program Destana, rumah masyarakat dan ladang (tanpa pondok) yang berada di dataran tinggi.

Novriadi menjelaskan pengungsi berasal dari tujuh dusun yang ada di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, yaitu Saboilagkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat.

“Alasan mereka pengungsi karena takut akan gempa susulan bermagnitudo lebih besar,” kata Novriadi.

BERITA LAINNYA :  Pengamat Angkat Bicara Terkait Usulan Penundaan Pemilu 2024, Sebut Demi Loloskan Gibran Jadi Capres?

Selain itu, gempa yang berasal dari Desa Simalagi, Siberut Barat tersebut membuat lima bangunan rusak yaitu satu unit gereja, aula Kantor Camat Siberut, satu unit SMPN 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, dan satu unit Puskesmas Betaet rusak ringan.

“Gereja itu rusak berat, dan aula rusak ringan,” jelasnya.

Gempa yang terasa selama tiga hingga lima detik itu juga membuat seluruh warga berhamburan keluar ruangan dan menciptakan kepanikan beberapa saat.

“Saat ini Tim BPBD sudah bergerak ke lokasi untuk mendistribusikan bantuan darurat dan mendesak,” pungkasnya. (*)