PUBLIKKALTIM.COM – Tujuh hari lamanya, dua nelayan diperairan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) terombang-ambing, pasca kapal mereka dihantam ombak.
Setelah sepekan terombang-ambing, satu nelayan bernama Umar (42) meninggal dunia.
Sedangkan rekannya, yakni Ardiansyah (32) masih bernasib mujur dan berhasil selamat pasca sepekan dari hantaman ombak.
“Betul, jadi ada dua nelayan terombang-ambing 7 hari, salah satunya meninggal dunia,” ujar Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi, Sabtu (18/2/2023).
Lanjut dijelaskannya, peristiwa itu terjadi tepat di sekitar perairan Derawan pada Sabtu (11/2/2023) malam lalu.
Kala itu,ombak dilaut sedang tinggi. Keduanya yang menggunakan perahu kecil lantas berinisiatif membuang mesin perahu untuk mengurangi beban.
Meski telah berusaha, namun kapal kedua nelayan itu karam. Mereka pun sempat terombang-ambing di laut dengan bermodalkan pelepah pohon nipah.
“Perahunya tenggelam, kebetulan ada batang nipah akhirnya mereka pakai itu mengikuti arus,” tutur Suradi.
Namun nahas karena sudah tak sanggup, di hari kelima Umar meninggal dunia.
Tak ingin meninggalkan jasad temannya, Ardiansyah mengikat jenazah Umar di batang nipah hingga keberadaan mereka berhasil ditemukan.
“Diikat sampai akhirnya ditemukan oleh nelayan Derawan di Perairan Pulau Semama dan diselamatkan bersama tim gabungan,” ungkapnya.
Belakangan diketahui Ardiansyah dan Umar merupakan nelayan asal Tarakan. Kini keduanya masih di Puskesmas Pulau Derawan.
“Yang Ardiansyah masih perawatan karena masih lemah, yang korban Umar juga ada di sana. Sudah disampaikan ke keluarga, saat ini keluarganya sedang dalam perjalanan,” pungkasnya. (*)