Ancaman Covid-19 di Samarinda Masih Tinggi, Diduga Berkaitan dengan Meningkatnya Kerumunan Massa Saat Proses Pilwali

oleh -
oleh
Kerumunan massa saat menggelar unjuk rasa di saat pandemi Covid-19

PUBLIKKALTIM.COM, SAMARINDA – Kondisi Covid-19 menunjukan peningkatan kasus yang cukup tinggi.

Per Selasa (15/12/2020) ada penambahan 29 kasus Covid-19 baru.

Angka ini terbilang masih tinggi, dibanding penambahan kemarin yang hanya 7 kasus tambahan baru.

Dengan penambahan 29 kasus baru ini, menunjukan kondisi Samarinda yang masih berstatus tertinggi di Kaltim, untuk penularan Covid-19.

Total kasus Covid-19 di Samarinda, hingga saat ini mencapai 6.313 kasus.

Penambahan cukup besar saat ini diduga berkaitan dengan meningkatnya kerumunan massa saat proses pilwali.

Perkumpulan massa, terlebih pasca pencoblosan semakin meningkatkan ancaman penyebaran Covid-19 di Kota Tepian.

Tingginya potensi penyebaran Covid-19 selama proses pilkada, dibenarkan Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda.

“Kami berharap tidak ada penularan dari proses pilkada yang saat ini masih berlangsung.

BERITA LAINNYA :  Jelang Pilwali Samarinda 2020, Partai PDI Perjuangan Resmi Dukung Bapaslon Andi Harun-Rusmadi

Protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan ketat,” ungkap Ismed Kukasih.

Proses tahapan Pilwali Samarinda masih berlangsung.

Bahkan, Rabu (16/12/2020) besok, akan dilaksanakan penghitungan suara puncak di KPU Samarinda.

Untuk itu, para paslon dilarang melakukan pengumpulan massa di tahapan penghitungan suara tersebut.

“Ya, meski pencoblosan sudah lewat, saat ini masih proses penghitungan suara.

Warga diminta untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar,” pesannya. (*)