Andi Harun Beri Penjelasan Terkait BPJS Kesehatan Saat Hadiri Pengajian di Samarinda Seberang

oleh -
oleh
Andi Harun saat datang ke pengajian warga Loa Janan Ilir

PUBLIKKALTIM.COM, SAMARINDA – Pada Kamis (13/2/2020) malam, warga jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kec. Loajanan Ilir, Samarinda Seberang, kedatangan tamu istimewa pada saat menggelar pengajian di salah satu rumah warga.

Tamu tersebut ialah Andi Harun.

Andi Harun beserta rombongan hadir dalam rangka silaturahmi menghadiri pengajian yang rutin diselenggarakan oleh warga dua kali dalam satu bulan.

Dengan mengenakan pakaian sopan bermotif kotak-kotak dan peci hitamnya, Andi Harun duduk bersama dengan para tokoh agama dan warga setempat.

Usai pengajian, dirinya (Andi Harun) berbincang-bincang santai sembari menikmati hidangan yang disajikan oleh tuan rumah.

Banyak hal yang disampaikan pada kesempatan itu, salah satunya adalah terkait program bantuan kesehatan BPJS.

“Melalui program bantuan dana Rp 100 juta sampai Rp 300 juta per tahun per RT masyarakat melalui ketua RT dapat memanfaatkan dana tersebut untuk berbagai hal, salah satunya bantuan BPJS,” ujar Andi Harun.

“Dari total Rp 300 juta, Rp 150 juta akan dialokasikan untuk dana pembangunan infrastruktur, Rp 100 juta nya dialokasikan untuk bantuan pendidikan, kesehatan, dan kegiatan keagamaan,” tambahnya.

Menanggapi itu, Wahyu, warga setempat,  mempertanyakan teknis bantuan kesehatan BPJS yang dimaksud oleh Andi Harun.

Ia mengungkapkan, masih banyak warga yang tidak bisa menikmati fasilitas kesehatan melalui program BPJS lantaran tidak mampu membayar iuran bulanan.

“Masih banyak warga yang tidak mampu membayar iuran BPJS, faktornya beragam ada yang karena jumlah tanggungannya banyak ada juga yang benar-benar tidak mampu membayar,” ungkapnya.

BERITA LAINNYA :  Dua Pria di Muara Badak Saling Serang Pakai Balok dan Sajam, Berikut Kronologinya

Menjawab pertanyaan tersebut, AH sapaan akrabnya menjelaskan, melalui program dana bantuan yang ia rencanakan tentu dapat membantu mengatasi persoalan tersebut.

“Begini bapak-ibu semua, dari apa yang saya sampai tadi soal dana bantuan Rp 100 juta sampai Rp 300 juta tentu dapat sangat membantu masyarakat soal jaminan kesehatan BPJS Kesehatan. Misalnya, dalam satu keluarga dihuni 7 orang, tenyata hanya mampu untuk membayar iuran BPJS sebanyak 5 orang saja, sisa 2 orangnya akan ditanggung oleh pemerintah,” jelas Andi Harun kepada warga yang bertanya.

AH menegaskan, untuk bantuan kesehatan BPJS pemerintah tidak mungkin menggeratiskan iuran, karena APBD Kaltim tidak mungkin cukup untuk membayarkan iuran BPJS penduduk Samarinda yang jumlah lebih kurang 800 ribu jiwa.

“Kalau digratiskan saya rasa tidak mungkin, butuh ratusan miliar perbulan hanya untuk membayar iuran BPJS, tetapi untuk mengurangi beban masyarakat tidak mampu program yang saya sampaikan akan amat memungkinkan untuk direalisasikan. Saya tidak ingin membohongi warga dengan memberi janji BPJS gratis, karena rasa-rasanya itu sangat tidak mungkin,” pungkasnya. (*)