Dishub Samarinda Siapkan Zebra Cross untuk Pejalan Kaki Usai JPO di Jalan Juanda Dibongkar

oleh -
oleh
Hotmarulitua Manalu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda/IST

PUBLIKKALTIM.COM – Demi keselamatan pejalan kaki, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda melakukan pembongkaran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Juanda, Samarinda.

Sebagai solusi, Dishub mengusulkan pengadaan zebra cross dan pemangkasan median jalan untuk mengakomodasi kebutuhan penyeberangan pejalan kaki, khususnya para pelajar di sekitar kawasan tersebut.

Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pembongkaran JPO dilakukan karena pertimbangan keamanan dan efektivitas.

Ia mengungkapkan, jembatan yang telah lama berdiri itu dinilai sudah tidak layak secara struktur dan berpotensi membahayakan pengguna.

“Iya, dibongkar. Jalan Juanda itu kan jalan nasional dengan median tinggi. JPO yang ada sudah lama dan tidak lagi aman bagi pejalan kaki,” ujar Manalu saat dikonfirmasi, Kamis (31/7).

Dishub berencana mengganti fungsi JPO dengan zebra cross yang dilengkapi rambu dan marka jalan.

Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.

“Rencana besok kami akan meninjau lokasi sekitar jam 10.00 WITA untuk menentukan titik tepat pemasangan zebra cross,” jelasnya.

Menurut Manalu, pembongkaran tidak hanya dilakukan di Jalan Juanda, tetapi juga direncanakan untuk beberapa lokasi lain yang dinilai sudah tidak efektif, seperti Depan Masjid Darul Naimah di Jalan Slamet Riyadi, Kawasan Pasar Pagi, Sekitar Lembuswana.

BERITA LAINNYA :  Persetujuan Usulan Pergantian Ketua Dewan Dinilai Cacat Hukum, Fraksi Gerindra Walkout dari Paripurna

“Alasan utamanya karena tidak efektif. Bahkan yang di Juanda dulunya dianggap paling efektif tapi karena usia dan kondisi yang sudah tidak layak, terpaksa dibongkar,” ungkapnya.

Selain faktor keselamatan, keberadaan JPO juga kerap disalahgunakan. Manalu mengungkapkan bahwa JPO sering dijadikan tempat tinggal sementara oleh orang tak dikenal serta menjadi lokasi pembuangan sampah liar.

“Kita ingin fasilitas umum digunakan sebagaimana mestinya, bukan disalahgunakan. Zebra cross lebih terbuka dan bisa diawasi,” pungkasnya.

Dishub memastikan bahwa proses penyesuaian ini akan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan, khususnya pejalan kaki, agar tetap nyaman dan aman saat menyeberang di jalan-jalan utama Samarinda. (*)