Wakil Gubernur Kaltim Sarankan 14 Mahasiswa yang Baru Pulang dari Natuna Lanjut Studi di Indonesia

oleh -
Isran Noor, Gubernur Kaltim saat bertemu dengan mahasiswa asal Kaltim di Jakarta/Foto.Humas Pemprov Kaltim

PUBLIKKALTIM.COM, SAMARINDA – Pada hari Minggu (16/2/2020), 14 orang warga asal Kaltim akan pulang ke daerah asal hari ini.

Saat ini para mahasiswa yang telah menyelesaikan masa observasi bersama 224 warga lainnya di Natuna, selama dua pekan telah berada di Jakarta.

Dalam postingan Instagram Pemprov Kaltim, usai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, ke 14 mahasiswa tersebut disambut oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim. Hal tersebut dilakukan guna meyakinkan masyarakat bila para mahasiswa tersebut telah dinyatakan bebas virus corona.

Diketahui, para mahasiswa tersebut seluruhnya adalah peraih beasiswa luar negeri, untuk menuntut ilmu di Wuhan. Namun, akibat wabah virus corona ini membuat studi mereka tidak jelas.

Diketahui, hingga saat ini, Pemerintah Republik Indonesia, menutup seluruh akses penerbangan dari Indonesia ke Tiongkok.

Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, menyarankan agar 14 mahasiswa yang berhasil pulang ke daerah ini agar melanjutkan studi di Indonesia.

“Menurut saya mereka, melanjutkan kuliah di Indonesia saja. Itu saran saya,” kata Hadi Mulyadi.

Meski keputusan melanjutkan studi ada pada mahasiswa bersangkutan. Namun, Hadi berharap pada mahasiswa dapat mengambil keputusan terbaik. Karena menurut informasi yang ia terima, Wuhan masih butuh waktu yang lama untuk melakukan pemulihan. Hadi memberikan saran lain, yakni melanjutkan studi di kota lain di Tiongkok.

BERITA LAINNYA :  Percepat Pembangunan di Tingkat RT, DPRD Samarinda Optimis dengan Program Pro Bebaya 

“Tidak ada keputusan sampai sekarang, kemungkinan berhenti karena dalam analisa itu perlu waktu ya, kalau dia (mahasiswa) mau pindah ke kota lain, mungkin bisa ya,” jelasnya.

Hadi meyakini 14 warga yang telah dinyatakan bersih dari virus corona ini mendapatkan trauma berat selama berada di Wuhan.

“Kemungkinan trauma, karena mereka melihat orang mati di jalan,” ungkapnya.

Terkait beasiswa, Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Termasuk bila memungkinkan mendapat Beasiswa Kaltim Tuntas, bila 14 mahasiswa ini berencana melanjutkan studi di Indonesia.

“Nanti kami bicarakan bagaimana tindak lanjut mengenai beasiswa mereka bersama pemerintah pusat. Karena sebagian besar mereka kuliah di Wuhan kan beasiswa pemerintah pusat ke luar negeri. Juga kemungkinan menggunakan jalur Beasiswa Kaltim Tuntas akan dibicarakan,” pungkasnya.

Diketahui, 14 mahasiswa ini akan pulang ke daerah asal di Kaltim, dengan dua kloter penerbangan. 9 orang akan berangkat dari Jakarta menuju Bandara APT Pranoto. Sementara 5 mahasiswa lainnya akan menuju Bandara SAMS Balikpapan. (*)