PUBLIKKALTIM.COM – Seorang kader PDIP Temanggung Fajar Nugroho menolak bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebagai informasi, Fajar adalah salah satu dari kader PDIP Temanggung yang dipukuli oleh organisasi masyarakat (ormas) saat Pilpres 2019.
Waktu itu mereka membela pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Peristiwa itulah yang membuat Ganjar mencari dan mengetahui bahwa kondisi Fajar serta keluarga kurang berkecukupan.
“Saya mengenal Mas Fajar itu Jokower. Jadi dulu Mas Fajar ini pernah datang ke rumah saya bersama delapan orang temannya. Dan saat itu, demi menjaga suksesnya Jokowi-Ma’ruf, Fajar dan kawan-kawannya itu rela dipukuli,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2022).
Tidak hanya kurang berkecukupan, dari informasi yang didapat, Fajar hanya bekerja di pabrik emping jagung.
Rumah yang ditempatinya pun sudah banyak kerusakan dan kurang layak.
Sehari berselang setelah mendapat informasi itu, Ganjar langsung mengunjungi Fajar.
“Kebetulan hari Minggu itu ada kunjungan ke Magelang, jadi bisa lah mampir sebentar ke Temanggung,” ujarnya dikutip dari detik.com.
Fajar yang mengetahui rencana kedatangan Ganjar itu, lakukan penyambutan di depan jalan menuju rumahnya.
Fajar pun menyambut baik rencana Ganjar untuk membantu merehab rumahnya.
Akan tetapi, tiga hari kemudian Fajar justru menolak bantuan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Maka saya datang ke rumah Mas Fajar untuk membantu. Saat itu ya baik-baik saja dan diterima dengan baik. Tapi ternyata kemudian beliau ndak berkenan. Ya kalo Mas Fajar menolak tidak apa, mungkin saya yang salah,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan dirinya sudah lama memberi bantuan kepada sesama kader namun baru kali ini ada penolakan.
Meskipun begitu, penolakan bantuan oleh Fajar pun tak membuatnya berhenti membantu sesama.
Ganjar pun kembali mengunjungi rumah kader PDIP lainnya, yaitu Suryono dan Edi Mawardi.
Sama seperti sebelum-sebelumnya, kedatangan Ganjar menawarkan bantuan perbaikan rumah mereka.
Selain membantu sesama kader PDIP, tugasnya sebagai gubernur memang untuk membantu dan mensejahterakan rakyat.
Di awal 2022 ini misalnya, Ganjar sedang gencar melaksanakan program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jateng.
“Kemarin saya ke Kebumen, Banyumas melihat kemiskinan ekstrem. Ya wong semua mesti kita bantu. Pada ulang tahun partai, ya saya lihat kader kita siapa ya yang harus kita bantu. Mungkin saya tidak bisa bantu semua, karena ini sifatnya pribadi saja, tandha tresna sesama kader,” pungkasnya (*)