Sulap Sampah Jadi Listrik, Pemkot Samarinda Gandeng Perusahaan Tiongkok

oleh -
oleh
Wali Kota Andi Harun saat bertemu dengan manajemen SUS International digelar pada Jumat (10/10/2025)/Foto: Humas Pemkot Samarinda

PUBLIKKALTIM.COM – Upaya pengembangan energi terbarukan melalui rencana konversi sampah menjadi energi listrik terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Langkah ini mulai direalisasikan dengan menjajaki kerja sama bersama perusahaan asal Tiongkok, Shanghai SUS International, yang bergerak di bidang pengolahan limbah menjadi energi.

Pertemuan awal antara Pemkot Samarinda dan manajemen SUS International digelar pada Jumat (10/10/2025) di Balai Kota Samarinda.

Sebelumnya, delegasi perusahaan telah lebih dulu melakukan audiensi dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Dalam pertemuan tersebut, Stephen, selaku Vice President Director of SUS Environment International, menjelaskan bahwa perusahaannya memiliki pengalaman global dalam mendukung proyek pengolahan sampah menjadi energi, dengan kapasitas pengelolaan mencapai ratusan ribu ton limbah per hari.

“Samarinda termasuk dalam 33 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat alokasi pembangunan PLTSa sebagai bagian dari program nasional Waste to Energy. Kami melihat ini sebagai peluang investasi yang menarik, dan kami siap menjajaki lebih lanjut,” ujar Stephen.

Menanggapi hal tersebut, Andi Harun menyatakan dukungannya atas inisiatif tersebut dan menyambut baik rencana kerja sama yang ditawarkan.

BERITA LAINNYA :  Prediksi 3 Paslon di Pilpres 2024: Prabowo-Puan,  Airlangga-Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan-AHY

Ia menyampaikan bahwa potensi produksi sampah di Samarinda saat ini mencapai sekitar 1.000 ton per hari, yang cukup memadai untuk mendukung pembangunan PLTSa.

“Kalau memang ada niatan investasi pengelolaan sampah di Samarinda, kita pasti dukung. Kalau bisa, percepat saja agar program ini segera berjalan,” kata Andi Harun.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu proposal resmi dari perusahaan untuk segera dikoordinasikan lebih lanjut dengan jajaran Pemkot, khususnya Asisten II Setda Samarinda.

Program konversi sampah menjadi listrik ini diharapkan dapat menjadi solusi pengelolaan sampah yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, sekaligus mendorong transisi energi hijau di Kota Tepian. (*)