PUBLIKKALTIM.COM-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda disebut-sebut cukup banyak. Nyatanya justru target pendapatan malah turun. Jika target PAD tahun 2015 lalu sebesar Rp 542 miliar kini justru turun menjadi Rp 447 miliar saja, sehingga ada penurunan sekitar Rp 95 miliar.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Hadi Hartono mengatakan, terjadinya penurunan tersebut melihat hasil PAD yang dikumpulkan pemkot tahun lalu yang hanya mencapai Rp 435 miliar saja. Sehingga penurunan target pun dilakukan agar bisa mencapai angka 100 persen.
“Jadi harus terealisasi 100 persen, karena sudah diturunkan targetnya. Maka tidak ada kata tidak mungkin dengan target ini,” katanya.
Politisi PPP ini menambahkan, target PAD tahun lalu dirasa terlalu berat oleh Pemkot Samarinda. Terbukti dari realisasi PAD yang ada memang tidak terpenuhi, hal ini sudah dibahas pihaknya dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Samarinda. “Dari beberapa pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah diakui mereka (Dispenda, Red) tidak sanggup penuhi. Jika patokannya adalah target PAD tahun lalu,” beber Hadi.
Kendati demikian, Hadi menilai penurunan target PAD ini dinilai wajar jika melihat percepatan ekonomi saat ini. Lantaran, seperti pajak hotel dan restoran yang sangat bergantung dengan daya beli masyarakat.
“Pajak hotel dan restoran selama ini baru bisa dikenakan pajak jika ada berkunjung. Sehingga sangat berpengaruh terhadap potensi PAD di Samarinda saat ini. Karena daya beli masyarakat sedang menurun,” pungkasnya. *wew