PUBLIKKALTIM.COM – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda memastikan sejumlah agenda besar tetap terlaksana meski anggaran tahun depan mengalami pemangkasan signifikan.
Efisiensi anggaran ini merupakan kebijakan pemerintah pusat yang berdampak pada hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Disporapar.
Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin, menegaskan bahwa pihaknya tetap memprioritaskan kegiatan-kegiatan strategis yang berdampak langsung terhadap sektor pariwisata dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Festival Adat Budaya Pampang itu tidak bisa diganggu. Bahkan Pak Wali sudah minta agar anggarannya dirinci, supaya kalau kurang bisa ditambah. Tahun depan, festival ini berskala internasional, jadi harus maksimal,” ujarnya, Selasa (27/8/2025).
Selain Festival Pampang, agenda besar lainnya seperti Festival Mahakam dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) juga dipastikan tetap berjalan normal.
Sementara sejumlah kegiatan penunjang seperti seminar, pelatihan, dan perjalanan dinas yang dianggap tidak mendesak akan dikurangi atau ditunda.
“Intinya, kami fokus pada skala prioritas. Kegiatan tambahan seperti pertandingan olahraga tradisional atau pembinaan yang tidak mendesak bisa disesuaikan,” tambahnya.
Muslimin mengakui, pemangkasan anggaran yang terjadi cukup besar, yakni antara 30 hingga 90 persen dari total anggaran tahun sebelumnya.
Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa efisiensi ini justru menjadi peluang untuk memperkuat kegiatan inti.
Dijelaskannya, sektor pariwisata kini menjadi salah satu penyumbang terbesar PAD Samarinda, dengan nilai lebih dari Rp260 miliar per tahun.
Bahkan saat pandemi COVID-19, kontribusi PAD dari sektor ini tetap meningkat.
“Waktu Pak Wali mulai menjabat, PAD Samarinda hanya sekitar Rp350 miliar. Sekarang sudah hampir Rp1 triliun. Itu bukti bahwa strategi penguatan sektor wisata dan ekonomi kreatif berhasil,” jelasnya.
Selain agenda wisata, Disporapar juga terus mendorong pemanfaatan fasilitas olahraga seperti GOR Segiri, stadion, hingga rencana pembangunan kolam renang baru yang diharapkan bisa menambah sumber pendapatan daerah.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Samarinda juga sedang mempersiapkan program unggulan wisata susur Sungai Mahakam, yang ditargetkan menjadi magnet baru bagi wisatawan.
Infrastruktur tepian sungai saat ini tengah dibenahi dan akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti kapal pinisi dan terminal wisata.
“Pak Wali sangat serius membenahi kawasan tepian Mahakam. Kalau dermaga dan sarana pendukung selesai, kita akan hadirkan kapal pinisi dan mobil wisata. Itu akan menjadi daya tarik baru di Samarinda,” ungkapnya.
Muslimin menyimpulkan, efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi pelayanan, melainkan justru mendorong Disporapar untuk lebih fokus dan kreatif dalam menciptakan peluang pengembangan sektor pariwisata dan olahraga di Kota Tepian.
“Samarinda ini kota konsumtif, masyarakatnya suka kuliner dan hiburan. Itu peluang besar bagi sektor wisata. Kami optimistis, dengan strategi yang tepat, PAD bisa terus meningkat meski anggaran terbatas,” pungkasnya. (*)