PUBLIKKALTIM.COM – Munculnya bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan logo gajah berkepala merah tak menggoyahkan sikap PDIP. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menegaskan bahwa partainya tak akan mengurusi strategi komunikasi partai lain, termasuk soal simbol dan branding baru.
“Logo banteng sudah punya brand sendiri, ya. Saya tidak bisa mengomentari logo partai lainlah,” ujar Said saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (17/7/2025).
Bagi PDIP, fokus utama bukan pada dinamika luar, melainkan penguatan internal. Said menyatakan partainya akan terus menjaga dan mengembangkan kekuatan yang telah dibangun sejak lama.
“Saya lebih baik menjagain, membesarkan, menguatkan, mengembangkan partai sendiri,” tegasnya.
Spekulasi mengenai perubahan logo PSI menjadi gajah beredar di media sosial dan di beberapa titik di Kota Solo. Namun, saat ditanya apakah perubahan tersebut bertujuan menarik simpati pemilih PDIP, Said tetap santai dan tidak merasa terganggu.
“Pemilih PDIP itu kami punya bangsa sendiri yang dari dulu sejak 55 kali. Dan justru semakin berkembang. Kalau itu nggak khawatir,” jawabnya singkat.
Sementara itu, soal undangan kongres PSI, ia juga memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh. “Wah, urusan partai lain, ya monggo silakan masing-masing partai,” pungkasnya.
Sebelumnya, bendera berlogo gajah dengan kepala merah dan badan hitam berwarna putih bertuliskan “PSI” dan “Partai Super Tbk” terlihat tersebar di beberapa titik di Solo, termasuk di Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Ahmad Yani. Juru bicara PSI, Ariyo Bimo, membenarkan bahwa pemasangan dilakukan oleh kader, dan penjelasan resmi akan disampaikan saat kongres mendatang.
(Redaksi)