PUBLIKKALTIM.COM – Serangan udara pesawat militer Israel di Kota Gaza pada hari Minggu (7/7/2024) waktu setempat telah menewaskan Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Ihab al-Ghussein.
Dilaporkan dari kantor media pemerintah Gaza, bahwa al-Ghussein meninggal bersama sekelompok warga Palestina setelah diserang langsung oleh pesawat militer Israel.
Dalam laporan kantor media tersebut, seperti dikutip Al Mayadeen, Senin (8/7/2024), menyebut kematian pejabat pemerintah Palestina tidak akan menghalangi mereka untuk melaksanakan tugas nasional terhadap rakyat Palestina.
Mereka akan melanjutkan peran moral dan profesional untuk melayani dan mendukung ketabahan dan ketekunan dalam menghadapi agresi brutal Israel.
“Sang syahid memiliki karier yang penuh pengorbanan dan posisi terhormat, karena dia adalah contoh kesetiaan dan dedikasi dalam pekerjaan dan pengabdiannya kepada rakyat Palestina,” tulis kantor media tersebut.
Kantor media tersebut juga mengatakan istri dan anak perempuan al-Ghussein sebelumnya telah tewas dalam serangan udara militer Zionis di sebuah rumah tempat mereka berlindung.
Atas meninggalnya al-Ghussein tersebut, faksi-faksi perlawanan Palestina mengucapkan turut berduka cita.
“Dia (al-Ghussein) habiskan untuk memikul tanggung jawab agama dan nasional, melayani rakyatnya meskipun bahaya mengancamnya, karena keluarganya tidak terhindar dari agresi,” ujar Hamas, faksi perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza.
Selain itu, Komite Perlawanan di Palestina juga berduka atas kematian al-Ghussein.
Mereka mencatat bahwa militer Zionis Israel berusaha membunuh semua tokoh yang mengabdi pada rakyat Palestina.
Pernyataan komite tersebut juga menegaskan bahwa keinginan rakyat Palestina tidak akan dipatahkan dan kemartiran al-Ghussein hanya akan meningkatkan ketabahan, kekuatan, dan tekad untuk melanjutkan jalan para martir sampai Israel ditumbangkan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai serangan tersebut.
Sebagai informasi, Al-Ghussein sebelumnya menjabat sebagai juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas di Jalur Gaza. (*)