Serangan Roket Hantam Bandara Bahgdad

oleh -
oleh

PUBLIKKALTIM.COM – Berita mancanegara yang dikutip PUBLIKKALTIM.COM tentang tiga roket yang menghantam bandara di Irak.

Tiga roket menghantam daerah dekat bandara Baghdad, Irak pada Senin (15/6) malam.

Pasukan Keamanan Irak mengatakan serangan tersebut merupakan yang keempat dalam sepekan terakhir.

Kantor media Komando Operasi Gabungan Irak (JOC) dalam pernyataannya mengatakan tiga proyektil berjenis Katyusha ditembakkan dari daerah al-Makasib di tepi barat daya Baghdad.

Pasukan keamanan melakukan pencarian di daerah itu dan menemukan sejumlah roket yang dipasang menggunakan kotak kayu.

Dilansir dari Xinhua, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pangkalan militer yang menampung tentara dan kantor kedutaan AS di Irak kerap menjadi sasaran serangan roket dan mortir.

Serangan itu meliputi serangkaian insiden termasuk serangan pada 13 Juni yang menghantam pangkalan tentara Irak di utara Baghdad. Lokasi tersebut juga menjadi markas koalisi pimpinan AS.

Sementara pada 8 juni lalu, dua roket juga menghantam kompleks halaman bandara Baghdad.

Berselang dua hari berikutnya, sebuah roket yang tidak terarah menghantam kedutaan besar AS di zona hijau keamanan tinggi.

Pihak Washington menyalahkan faksi pro-Iran di Irak, terutama Kataeb Hezbollah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sejak akhir 2019 hingga kini, lebih dari 30 serangan roket telah menargetkan kantor perwakilan dan markas militer asing di Irak.

BERITA LAINNYA :  Polsek Sungai Kunjang Gelar Operasi Yustisi Covid-19,  30 Warga Terjaring Langgar Protokol Kesehatan

Ketegangan antara AS dan Irak mencapai puncaknya saat Washington melakukan serangan udara nirawak hingga menewaskan jenderal Qaseem Soleimani pada Januari lalu.

Geram atas serangan AS, anggota parlemen Irak memilih mengusir pasukan asing.

Sementara AS mengancam akan menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan Irak.

Pada akhir Maret, perselisihan mulai mereda dan laju serangan roket melambat secara signifikan, tapi kembali meningkat tajam sejak pekan lalu ketika AS dan Irak bersiap memulai pembicaraan bilateral.

Dialog strategis pada 11 Juni itu bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja bagi kehadiran pasukan AS di Irak dan untuk meningkatkan hubungi ekonomi serta budaya.

Sebagai bagian dari perundingan, Washington berjanji akan terus mengurangi pasukan dalam negeri yang berjumlah sekitar 5.200 pasukan pada tahun lalu.

Di sisi lain, Irak menjanjikan akan melindungi personil militer yang beroperasi di wilayahnya sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS yang tengah berupaya menyudutkan ISIS. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Tiga Roket Hantam Bandara di Irak”, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200616175602-120-513975/tiga-roket-hantam-bandara-di-irak